Lapak Tilas Bercahaya


Suatu kali aku melihat masjid. Aku cemburu. Sebab, ia selalu berpikir bahwa banyak yang akan mendekat kepadanya, walaupun hanya sekedar lewat saja. Ah, masjid, kau begitu khusnudzon, menunggu sabar seseorang datang untuk masuk ke dalam ruanganmu. Lalu engkau begitu rindu kepada manusia untuk bersujud di tempatmu. Begitu rindu.
Suatu kali aku melihat masjid. Betapa ikhlas kau menyejukan manusia. Sebelum masuk ke dalamnya, kau sediakan air yang begitu sejuk, menusuk qalbu, dan menyegarkan tubuh-tubuh kering ini. Kau begitu baik.
Meski betapa banyak yang sadar bahwa kami bukanlah orang baik, tetap saja kau berbaik hati untuk menerima kedatangan kami. ah masjid, jadikanlah kami selalu tamu yang engkau sambut dengan hangat.
Melihat cahaya diatasnya. Mengenang aku sujud di dalamnya. Betapa indahnya. Tulisan ini saya buat saat pandangan saya berada tepat di depan Masjid. Ia berdiri gagah dan bercahaya. Sempat saya berpikir tentang berjuta-juta kebaikan yang telah masjid berikan. Meski ia hanyalah sebuah bangunan.
Tunggu, kau tahu salah satu pemuda yang dijamin masuk surga? Ya, adalah pemuda yang hatinya terpaut dengan masjid. Dan kau tahu siapa orang yang selalu mendapat senyuman bidadari-bidadari surga? Ya, adalah orang yang membersihkan masjid walaupun satu butir debu.
Saat di dalamnya, ada yang menghafal ayat-ayat Allah, ada yang berdzikir, ada yang shalat dengan khusyuk, dan ada yang memandang saja (seperti saya ini J). Siapapun percaya, bahwa setiap orang yang sedang berada di dalamnya pasti akan merasakan rasa nikmat, sejuk dan tenang. Entah mengapa?
Apa sebabnya?
Sebab berada di dalamnya seperti ada gaya yang mengajak kepada kebaikan. Ada gaya yang memaksa menjauhi kemaksiatan. Ada gaya yang menolak kemungkaran. Kita seperti diajak untuk terus berbuat baik, berpikir positif dan mengagungkan Allah. Tak seperti kebanyakan tempat lainnya, Masjid menjadi salah satu tempat berkumpulnya para penyeru kebaikan, para pejuang dakwah islam, para pengajar ilmu islam. semuanya berkumpul pada satu titik.
Oh ya, berbicara tentang surga, semua pasti menginginkannya. Tak usah repot mencarinya. Toh sudah ada di depan mata. Terpaut saja hatimu kepada masjid. Terpatri saja tempat bersujudmu adalah masjid, tempat ketenanganmu adalah masjid,  mensucikan dirimu adalah masjid.
Betapa surga telah dijanjikan bagi siapapun yang terpatri dengannya. Diberikan surga sebab kemuliaan tempatnya. Wah indah sekali.
Bayangkan, setiap waktu, seseorang di dalam masjid selalu menyerukan untuk menuju kemenangan, menuju kebahagiaan. Hayya alas falaah, hayya alas falaah. Marilah menuju kemenangan. Marilah menuju kemenangan. Toh, seseorang di dalam masjid selalu mengumandangkannya. Tentu saja, untuk mengajak kita semua menuju kemenangan itu. Saat kita dekat dengan Allah, maka semuanya menjadi menang. Sebab Allah lah Zat yang tak ada tandingan. Betul kan?
Masjid bukan hanya mengajak menuju kemenangan, teman. Tapi mengajak pula menuju jannah-Nya. Siapa yang tak mau? Semua pun mau. Tak ada yang menolaknya. Oleh sebab itu, para pejuang selalu menjadikan masjid sebagai tempat pensucian diri, memohon ampunan, berdoa dan berbagai banyak hal kebaikan yang bisa dilakukan.
Masjid pun adalah tempat kebersamaan. Dimana saat waktu shalat masuk kita berbaris rapih membuat barisan. Membuat shaf. Kita bisa belajar arti disiplin didalamnya, belajar arti kebersamaan didalamnya, belajar untuk mengagungkan nama-Nya. Dan masih banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil di dalam masjid.
Kau tahu? Tempat itu amat bercahaya. Tempat itu tak hanya mencahayakan dirinya, tetapi juga mencahayakan semuanya. Mencahayakan sekitarnya. Semuanya bercahaya.
Saya jadi teringat ayat ini :
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. At-Taubah [9] : 18)
Semoga kita menjadi bagian darinya ya!
Wah, banyak sekali keutamaan masjid ya, gumamku.
Yups, betul

***

No comments:

Post a Comment

Mau Menikah?

Siapa sih yang tidak ingin menyegerakan ibadah ini; menikah. Tentu saja menikah adalah ibadah yang paling rahasia kapan dan siapa yang k...